Aku, kamu dan bianglala
Malam itu, aku
mengajakmu ke pasar malam. Aku rindu mengenang masa-masa kecilku. Maka dari itu
aku mengajakmu. Sesampainya di pasar malam, aku menunjuk komedi putar atau yang
biasa orang sebut bianglala, ya aku ingin naik itu. Kamupun mengiyakan pintaku.
Di perjalanan menuju wahana, kamu bertemu dengan temanmu. Dan menanyakan kamu
bersama pacarmu? Kamu hanya tersenyum dan menggeleng. Ya, karna pada
kenyataannya aku dan kamu hanya sebatas teman.
Bianglala, satu permainan yang aku danmbakan.
Bersamamu selasa malam ku habiskan. Sejenak kita melupakan kesedihan lalu
menggantinya dengan kebahagiaan. Kita tertawa bersama, tanpa peduli status
kita. Yang aku tau, aku dan kamu masih sama-sama menyandang predikat jomblo.
Falling in love is not planned in a life, because it is surprise from God. Aku
rasa, aku berhak merasakan cinta malam itu, bersamamu.
Saat bianglala mulai berputar cepat,
aku mulai panik. Tetapi setelah melihat tawamu, aku menjadi tenang dan ikut
tersenyum. Di balik senyum yang kau sampaikan malam kemarin, ada ribuan terima
kasih yang terpendam. Aku sempat menyimpan kenangan ini di handphone ku, tidak
hanya di handphone. Tapi juga hati ku, tuan.
Setelah selesai, kita berdua sempat
mengabadikan foto berdua dengan background bianglala. Ah romantisnya, yang tak
tau pasti menganggap kita sepasang kekasih seperti yang lain tuan. Aku tak
peduli dengan ucapan orang saat itu. Yang aku tau, aku bahagia bisa menikmati
waktu berdua bersamamu.
Saat jalan menuju parkiran giliran ku
yang bertemu dengan temanku. Dia menanyakan hal yang sama seperti temanmu tuan.
Aku mengelak pertanyaan yang terdengar seperti pernyataan itu, karna bukan itu
kenyataannya. Tetapi teman ku gigih melontarkan pernyataannya, seperti “mana
mungkin prempuan dan laki-laki yang sedang tertawa, menyisiri jalan pasar malam
tidak berpacaran?” Aku hanya tersenyum. Dan aku mulai berfikir. Tak ada yang
salah dari pernyataan temanku, nyaris benar. Sekalipun tidak berpacaran, bisa
saja sedang dalam tahap pendekatan.
Ah, tapi aku dengan dia tidak sedang
pendekatan. Dan terselip satu pemikiran yang terlintas di otak ku. Mana mungkin
laki-laki di ajak oleh prempuan mau mengiyakan ajakan prempuan jika tidak di
sukainya. Atau jangan-jangan, dia punya perasaan yang sama terhadapku?
Entahlah. Sesampainya di rumah masing-masing, aku membuka bbm ku dan melihat pm
nya “Bahagia tak harus dengan pacar, dengan ewel saja sudah cukup, cukup gilaJ” aku tersenyum membacanya, syukurlah
jika malam saat kita bersama, aku bisa membuatmu bahagia tuan.
Aku melihat-lihat foto-foto dan video
kita yang ada di pasar malam. Aku tersenyum bahagia. “Sometimes when I miss
you, I put those video on” Ucapku dalam hati saat melihat video saat kita
berada di bianglala.