Selasa, 26 Januari 2016



Jadilah anak yang baik untuk kedua orang tua mu


                Semakin kesini aku semakin kasian melihat anak-anak nakal yang bandel. Miris melihat anak-anak dewasa sebelum umurnya. Mungkin kelakuan mereka dipicu oleh kurangnya kasih sayang kedua orang tua yang sibuk bekerja bahkan merantau keluar kota. Makanya mereka mencari kebahagiaan diluar sana, memasuki dunia baru. Anak-anak sekolah yang masih duduk di bangku SMA banyak yang mencari kesenangan dengan cara bernyanyi ria di tempat karaoke sampai malam tidak pulang bahkan ada yang menjadi pemandu lagu demi membiayai kehidupan. Hal-hal negative ini lah yang membuat banyak presepsi untuk semua orang. Tak jarang mereka juga lari ke minuman keras dan obat-obatan terlarang.

          Oke mungkin kalian bakal ngomong “Lo gaktau rasanya di posisi gue saat ini” Iya mungkin aku gak tau rasanya jadi kalian dan gakmau itu terjadi sama diri aku. Tapi guys, apa di otak kalian gak terlintas secuil pun bayang-bayang ortu kalian lagi kerja. Yuk renungin, mereka ada yang sedang tawar-menawar dengan pembeli di pasar, tau gak lelahnya debat sama pembeli? Mereka ada yang sedang menggarap sawah di bawah teriknya sinar matahari, bayangkan keringat orang tua kalian bercucuran di dahi. Semua itu demi apa? Demi kalian! Untuk membayar uang sekolah kalian, mereka ingin kalian mengenyam pendidikan. Tapi apa yang kalian lakukan? Kalian membolos sekolah karna semalam habis karaoke, kalian tu punya otak gaksi? Gak kasian sama orang tua kalian, mereka rela membanting tulang demi kalian.

          Mungkin kalian bakal nyela “Lho gue begini karna orang tua gue sibuk kerja, makanya gue have fun di luar bareng temen” kalian bener-bener bodoh, emang kalian terlahir dari orang tua kaya? Hellow? Kalo orang tua kalian gak kerja, kalian mau bayar sekolah pakai apa? Daun? Kalian pikir Cuma kalian yang terlahir dari orang tua miskin dan sibuk kerja demi anak? Enggak! Bahkan diluar sana ada yang terlahir dengan keadaan yatim piatu, mereka mengenyam pendidikan bergantung pada beasiswa. Tapi apa? Mereka gak pernah kan ketempat karaoke atau clubbing. Kawan, guru IPA SMP ku pernah berkata “Pelukan ibu mu lebih hangat dari pada segelas wisky yang kau tengguk di tempat club” Kalaupun kalian maaf, udah gakpunya orang tua atau ibunya merantau. Kalian masih punya kami teman kalian, kita menawarkan pelukan serta tempat keluh kesahmu. Bahkan masih ada sajadah untuk mu menengadah.

          Belum terlambat buat mengucapkan “Maaf” kepada kedua orang tua kalian. Memeluk ibu lebih bahagia lho daripada memeluk nisan, dingin. Come on guys kita sebagai pemuda dan pemudi jangan sampai jatuh di lorong kegelapan, bangkitlah dari tempatmu. Berjalan lah lurus ke depan dan buat harun nama mu dan kedua orang tua mu. Keep!!

Kamis, 21 Januari 2016



Aku ini wanita yang bodoh


                Kenapa, kenapa aku terus menulis dan menulis tentangmu. Seperti yakin kamu pasti akan membacanya. Padahal, itu hanya ekspektasi ku saja. Aku membayangkan menulis di atas keyboard laptop ku, membahasakan kamu lebih dari menawan. Apa kau menyadarinya? Setiap malam aku menulis, menjabarkan tentang kamu, perasaanku, dan pengabaianmu dengan bahasa yang lebih indah agar tak terdengar menyakitkan buatku. Dengan harapan kau akan merasa, semua tulisanku untukmu. Tapi nyatanya? Kau sibuk membahagiakan wanitamu. Aku tau, tak sepatutnya aku menanam perasaan cinta yang tak mungkin terbalas. Entah mengapa semua yang ku lakukan ini membuatku terlihat hidup. Meski, tiada seorang pun peduli tentang tulisan ini. Menyedihkan sekali.

            Setiap kali jari ini mengetik huruf demi huruf di keyboard laptopku, mereka seakan-akan membentuk kata “Menyesal” ya. Semua tulisanku untukmu dengan mudah bisa disimpulkan aku begitu menyesal, tak pernah bisa mengungkapkan perasaan ku terhadapmu selama delapan bulan. Mungkin hanya dengan tulisan-tulisan ini aku mampu mengungkapkan perasaanku kepadamu tanpa malu-malu. Aku ini wanita bodoh, yang hanya bersembunyi di balik kata. Tapi setidaknya aku berterimakasih sudah di beri kesempatan untuk bisa bertemu dengamu, mengenalmu, bercengkrama denganmu, dan yang lebih penting aku mampu memberi surprise ulang tahun untukmu tepat 13 oktober 2015 lalu. Trimakasih banyak, dengan adanya hadirmu aku bisa menerima kenyataan pahit dengan indah. Aku harap suatu saat nanti kau pun akan tau perasaan ku yang sesungguhnya.

Rabu, 20 Januari 2016



Rindu

                Rindu, rasa ini masih tentang kamu. Sudah satu bulan terakhir kita tak bertemu. Kau ingat? Pagi bulan lalu, akhir tahun. Kau ku bangunkan tidurnya sebelum akhirnya aku pergi membawa barang-barang ku dan kenangan ku tentang kamu. Selepas tak bertemu itu, pernah sesekali aku mengangkat telfon mu yang memanggil nomor bapak ku, kebetulan beliau sedang di luar dengan segala kebruntungan ku hari itu, ku angkat telfonmu. Mendengar suara mu seketika kenangan tentangmu yang ingin ku lupa kan hadir kembali. Tapi sayang kau tak hafal suaraku jadi kau panggil aku ibuku. Tak apa, aku memang tak penting untukmu.

          Kau tau, apa yang aku sesali dari semua ini. Aku menyesal belum sempat mengutarakan perasaan ku yang sesungguhnya terhadapmu. Aku hanya berani mengungkapkan semua itu di hadapan orang lain dan Tuhan. Aku pernah di beri waktu untuk mengungkapkan, pada malam rabu, sebelum esok paginya aku pergi tepatnya di dalam mobil saat kita sedang berdua. Saat aku memanggilmu sebenarnya aku bukan ingin menunjukkan foto gambar seram, sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaan ku. Tapi ku urungkan niat itu, aku pikir kau memang sudah berpacaran dengan mantan kekasihmu.

          Jujur saja aku bukan wanita yang mudah membuka kan hati ku untuk seseorang. Apa kau tau? Aku pernah di bully “Jadi cewek jomblo terus, dasar gak laku-laku!” Kata-kata yang kejam untuk di dengar, tapi aku sadar, aku gak seperti apa yang mereka bilang. Buktinya, banyak yang ngedeketin aku lewat chatt facebook, chatt bbm. Harusnya aku membalas pesan-pesan mereka untuk ku lampiaskan perasaanku yang bertepuk sebelah tangan dengamu, tapi aku tak sejahat itu. Aku memilih untuk tidak membalas pesan-pesan mereka, sampai ada lelaki yang menghujat aku prempuan jutek. Sebenarnya bukan aku jutek, hanya saja susah sekali aku membuka hati untuk orang baru. Dan buat ku hati ku masih ingin ku isi dengan namamu, walaupun ku tahu kau sudah mempunyai kekasih.

          Tuhan, jika ku di beri satu kesempatan lagi kali ini aku pasti akan mengungkapkan perasaan ku yang lama terpendam. Tapi aku tak tau kapan kesempatan itu tiba. Biar, biarkan saja aku seperti ini masih tetep sendiri merawat luka hati dan mencoba berdiri. Jika tak ada kesempatan itu, semoga Tuhan memberiku orang baru yang mampu menangkap perasaan ku. Ya, semoga!

Sabtu, 09 Januari 2016



Perubahan

          Seorang teman ku pernah menanyai “Apa kamu dari kecil memang semenyenangkan ini orangnya? Dari awal sekolah kamu tidak pernah kesulitan mencari teman, kamu selalu bisa berbaur dengan semua teman.” Aku tersenyum mendapati pertanyaan seperti itu, ternyata selama ini ada yang memperhatikanku. “Enggak, waktu aku kecil aku gak punya teman sama sekali. Aku benci teman wanita karna mereka bertele-tele makanya aku tidak punya teman. Dan dulu sifatku tidak semenyenangkan ini. Dulu aku suka ngambekan, makanya aku di benci orang bahkan sodara sepupu ku. Memasuki Sekolah Menengah Pertama aku merubah sifatku agar di trima masyarakat, dan yang terjadi aku punya banyak teman. Bahkan, aku punya teman dari kelas lain. Memperbaiki diri itu perlu, aku gak lagi bersikap munafik” Jelasku. “Kalo kamu di kelas suka menjawab pertanyaan guru dengan ngawur apakah kamu gak malu?” Tanyanya lagi. “Engga, karna ini lah aku. Toh dengan membuat teman sekelas tertawa karna kekonyolanku, aku merasa memberikan sedikit kebahagiaan buat mereka begitu sebaliknya” Jawabku.

          Percakapan di atas bisa kita simpulin, bahkan banyak kesimpulan. Berubah menjadi lebih baik itu perlu, lepas dari rasa nyaman mu sebagai anak yang tidak menyenangkan. Berbagi tawa dengan orang terdekat tidaklah buruk. Intinya semua kendali ada pada dirimu, kamu punya dua pilihan. Menjadi orang yang ngambekan dan di benci orang. Atau jadi orang yang menyenangkan agar bisa berbaur dengan masyarakat. Berpikirlah, tindakan mu membawa mu ke dunia yang seaslinya.