Perubahan
Seorang
teman ku pernah menanyai “Apa kamu dari kecil memang semenyenangkan ini
orangnya? Dari awal sekolah kamu tidak pernah kesulitan mencari teman, kamu
selalu bisa berbaur dengan semua teman.” Aku tersenyum mendapati pertanyaan
seperti itu, ternyata selama ini ada yang memperhatikanku. “Enggak, waktu aku
kecil aku gak punya teman sama sekali. Aku benci teman wanita karna mereka
bertele-tele makanya aku tidak punya teman. Dan dulu sifatku tidak
semenyenangkan ini. Dulu aku suka ngambekan, makanya aku di benci orang bahkan
sodara sepupu ku. Memasuki Sekolah Menengah Pertama aku merubah sifatku agar di
trima masyarakat, dan yang terjadi aku punya banyak teman. Bahkan, aku punya
teman dari kelas lain. Memperbaiki diri itu perlu, aku gak lagi bersikap
munafik” Jelasku. “Kalo kamu di kelas suka menjawab pertanyaan guru dengan
ngawur apakah kamu gak malu?” Tanyanya lagi. “Engga, karna ini lah aku. Toh
dengan membuat teman sekelas tertawa karna kekonyolanku, aku merasa memberikan
sedikit kebahagiaan buat mereka begitu sebaliknya” Jawabku.
Percakapan
di atas bisa kita simpulin, bahkan banyak kesimpulan. Berubah menjadi lebih
baik itu perlu, lepas dari rasa nyaman mu sebagai anak yang tidak menyenangkan.
Berbagi tawa dengan orang terdekat tidaklah buruk. Intinya semua kendali ada
pada dirimu, kamu punya dua pilihan. Menjadi orang yang ngambekan dan di benci
orang. Atau jadi orang yang menyenangkan agar bisa berbaur dengan masyarakat.
Berpikirlah, tindakan mu membawa mu ke dunia yang seaslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar